6 PERLAKUAN SEKS YANG MENYIMPANGA, atau disebut sebagai parafilia,
merupakan suatu perilaku seksual yang abnormal atau dapat dikatakan
sebagai sebuah keinginan abnormal yang ditandai dengan fantasi seksual
yang sangat kuat, keinginan yang terus datang, dan sulit untuk
dihilangkan.
Parafilia dapat menimbulkan masalah untuk diri
sendiri, masalah sosial, hingga masalah karir. Terkadang, kelainan ini
pun dapat menimbulkan masalah sosial dan hukum yang serius.
Gangguan perilaku seksual apa sajakah yang bisa disebut sebagai Parafilia?
- Exibisionisme
Exibisionisme
merupakan suatu tindakan di mana seseorang akan menunjukkan alat
kelaminnya ke orang yang tidak ia kenal. Penderita gangguan ini merasa
memiliki kepuasan tersendiri apabila bisa membuat orang lain terkesan
dengan perilakunya tersebut.
Pada umumnya, penderita exibisionisme
hanya akan menunjukkan alat kelamin tanpa adanya kontak seksual dengan
seseorang. Namun terkadang mereka dapat melakukan masturbasi di depan
umum di mana tindakan ini merupakan sebuah tindakan yang dilarang.
- Fetishisme
Orang-orang
yang menderita Fetihisme akan mengalami keinginan atau nafsu seksual
terhadap benda-benda mati. Orang-orang yang mengalami fetishisme ini
akan merasa terangsang apabila menggunakan ataupun menyentuh suatu
benda/objek tertentnu. Benda yang biasanya digunakan untuk memenuhi
nafsu seksualnya ini, misalnya celana dalam, sepatu wanita, ataupun baju
wanita.
- Frotteurisme
Kelainan
frotteurisme atau sering disebut sebagai “gesek-gesek” merupakan suatu
kelainan di mana keinginan seksual seseorang adalah dengan menyentuh
atau menggesekkan alat kelaminnya pada tubuh seseorang yang tidak Ia
kenal.
Pada umumnya, kasus ini akan terjadi pada pria yang
menggesekkan alat kelaminnya pada wanita di angkutan umum, seperti di
dalam kereta atau bis.
- Pedofilia
Orang-orang
dengan pedofilia memiliki fantasi, keinginan atau tindakan untuk
melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak. Gangguan perilaku yang
dialami oleh orang yang menderita pedofilia ini, misalnya membuka baju
anak, memaksa anak menontoni perilaku masturbasi yang dilakukan oleh
penderita, menyentuh alat kelamin anak, dan melakukan tindakan seksual
secara paksa kepada anak.
Pada beberapa kasus, para pedofil ini
bisa melakukan tindakan kekerasan, seperti mengancam, agar sang anak mau
menuruti apa yang diperintahkan.
Tindakan ini sangat dilarang kerasa oleh hukum, dan perilaku pedofil pada umumnya akan dipenjarakan.
- Masokisme
Individu
dengan kelainan masokisme hanya dapat mecapai klimaks atau orgasme
dengan tindakan-tindakan, seperti dipermalukan, dipukuli, atau
disengsarakan. Kegiatan yang di maksud bisa dalam bentuk perkataan, atau
beberapa kegiatan tertentu – seperti dipukuli, diikat atau disiksa.
Penderita masokisme ini bisa melukai diri sendiri atau memerintahkan orang untuk melukai dirinya demi kepuasan seksual.
- Sadisme
Para
individu dengan gangguan sadism ini dapat memiliki fantasi menetap
mengenai kepuasan seksual yang didapat dari penderitaan mental atau
fisik dari pasangan seksual lain. Pada kondisi yang ekstrim, penderita
sadisme bisa melakukan pemerkosaan, penyiksaan, hingga pembunuhan untuk
mendapatkan kepuasaan seksual. Pada umumnya penderita sadisme
membutuhkan terapi psikologis yang intensif agar dapat sembuh dari
kelainan yang diderita.